agama  

Transaksi Rp666 Miliar Warnai Misi Dagang Jatim-Kaltim, Dorong Kebangkitan UMKM Daerah

Foto: Penandatanganan kerja sama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji.(Istimewa)

Barometerkaltim.id, Kaltim – Misi dagang antara Provinsi Kalimantan Timur dan Jawa Timur mencatat pencapaian luar biasa dengan nilai transaksi mencapai Rp666 miliar hingga Kamis siang (8/5). Kolaborasi strategis antardaerah ini menjadi bukti nyata bagaimana konektivitas ekonomi antarprovinsi dapat mendongkrak pertumbuhan sektor usaha kecil dan menengah (UKM), khususnya di Kalimantan Timur.

Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, menyebut kegiatan ini bukan hanya seremoni bisnis, tetapi momentum penting untuk mengangkat perekonomian berbasis kerakyatan. Dalam sambutannya di Swiss-Belhotel Balikpapan. Ia menggarisbawahi perlunya pelaku UMKM meningkatkan daya saing melalui inovasi, peningkatan kualitas, dan adaptasi teknologi.

“Kegiatan seperti ini sangat penting karena memperluas pasar pelaku usaha lokal dan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi. Target kami jelas, pertumbuhan ekonomi Kaltim harus mencapai 8% dalam tiga tahun mendatang, dan UMKM adalah kunci pentingnya,” ujar Seno, Kamis (8/5/2025).

Lanjut Seno, Kalimantan Timur sendiri membawa sejumlah sektor unggulan dalam misi ini, seperti perikanan, kelautan, dan produk olahan sumber daya alam. Beberapa di antaranya bahkan telah menjangkau pasar ekspor, menandakan potensi besar yang perlu terus didorong melalui kolaborasi lintas provinsi.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang turut hadir memimpin rombongan pelaku usaha dari Jatim, menyampaikan optimismenya atas hasil positif dari misi dagang kali ini. Ia menekankan pentingnya membangun sistem logistik dan distribusi yang kuat agar konektivitas ekonomi tidak hanya berjangka pendek, tetapi juga berkelanjutan.

“Kami melihat Kaltim sebagai mitra strategis dalam pengembangan jejaring ekonomi di kawasan timur Indonesia, terutama dalam menyongsong hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN),” kata Khofifah.

Ke depan, kedua provinsi berkomitmen menjalin kerja sama yang lebih intensif, termasuk dalam bentuk hilirisasi produk lokal, penguatan rantai pasok, serta peningkatan akses pasar antarwilayah.

Penulis: Yhon

Editor: Rb

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *