Barometerkaltim.id – Kendaraan berat pengangkut batu bara kembali menuai sorotan di Kalimantan Timur (Kaltim). Operasional truk-truk ini di jalan umum dinilai membahayakan, terutama setelah kecelakaan tragis di jalur Kaltim-Kalsel yang menelan korban jiwa baru-baru ini.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi (Kaltim), Yanni Eviliana, yang mewakili daerah pemilihan Kabupaten Paser dan Penajam Paser Utara (PPU), mengungkapkan keprihatinannya atas insiden ini.
“Sungguh menyedihkan, kejadian seperti ini seharusnya tidak perlu terjadi, apalagi sampai merenggut nyawa,” ucap Yanni pada Kamis (31/10/2024).
Yanni menyatakan bahwa persoalan keselamatan akibat lalu lintas truk pengangkut batu bara di jalan umum perlu segera dibahas dalam agenda DPRD Kaltim. Saat ini, DPRD tengah menyiapkan alat kelengkapan dewan (AKD), dengan rencana rapat paripurna yang dijadwalkan pada 11 November 2024.
“Sebagai perwakilan dari Dapil Paser-PPU, saya akan memastikan bahwa isu ini dibawa ke meja pembahasan. Kami akan mendorong Pemprov Kaltim untuk segera menegaskan masalah ini ke pemerintah pusat,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa regulasi nasional terkadang kurang sesuai dengan kondisi spesifik daerah.
“Pemerintah pusat perlu menyadari bahwa setiap daerah memiliki kebutuhan dan tantangan yang berbeda. Peraturan sebaiknya dibuat dengan mempertimbangkan aspek lokal,” ujarnya.
Dengan pemerintahan baru yang kini dipimpin Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih, Yanni optimistis bahwa harapan masyarakat Kaltim bisa lebih didengar.
“Keberadaan truk hauling di jalan umum sudah sangat mengganggu kenyamanan dan keselamatan masyarakat, dan harus segera ada solusi untuk ini,” tandasnya.