Barometerkaltim.id – Pesilat Kaltim, Dinda Nuraidha yang berhasil meraih medali emas di PON XXI Aceh-Sumut, menepis anggapan bahwa karier seorang perempuan akan terhenti setelah menikah dan memiliki anak.
Sebagai seorang ibu, Dinda menunjukkan bahwa prestasi dan tanggung jawab sebagai orangtua bisa berjalan beriringan.
Bersama kakaknya, Iqbal Candra Pratama, Dinda menyumbang dua medali emas untuk Kaltim di cabang pencak silat.
Prestasi ini membuat Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) memanggil Dinda untuk mengikuti Pelatnas persiapan SEA Games XXXIII di Thailand pada 2025.
Ia bersama Iqbal dan pelatihnya, Muhammad Asdar akan mewakili Kaltim dalam Pelatnas yang dimulai. Pelatnas ini juga dipersiapkan untuk Kejuaraan Dunia Pencak Silat yang akan digelar pada bulan Desember di Dubai, Uni Emirat Arab.
“Sekarang sudah mulai latihan lagi untuk persiapan Kejuaraan Dunia di Dubai, Desember nanti,” ungkap Dinda.
Dinda mengungkapkan bahwa ia telah mengajukan permohonan untuk membawa anaknya selama Pelatnas. Beruntung, pelatih PB IPSI memberikan izin untuk hal tersebut.
“Saya juga sudah komunikasi dengan pelatih di sana. Kalau misal TC boleh bawa anak saya ikut, tapi kalau tidak saya mundur. Alhamdulillah dikasih izin, kecuali jika nanti ada berangkat-berangkat anak harus ditinggal,” tutur pesilat berusia 26 tahun itu.
Dengan latar belakang keluarga pesilat, Dinda mendapatkan dukungan penuh dari orang-orang terdekatnya. Ia menegaskan bahwa anak tetap menjadi prioritas utama dalam hidupnya.
“Kuncinya ikhlas saja dan jangan ngeluh. Alhamdulillah, dari keluarga, orang tua, suami, juga mertua semuanya mendukung,” lanjutnya.
Saat ditanya tentang pengaruh kakaknya terhadap karir dan prestasinya, Dinda menyebut Iqbal sebagai sosok yang sangat berjasa.
“Mas Iqbal itu bisa dibilang pelatih dan pembimbing. Orang yang selalu memberikan arahan dan membukakan jalan, sampai saya bisa seperti sekarang,” pungkasnya.