Kaltim Ditunjuk Jadi Tuan Rumah OIC CA 2023, IKN Nusantara Akan Dipromosikan ke Internasional

Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim, Sri Wahyuni, menyampaikan Kaltim ditunjuk sebagai tuan rumah Organization of Islamic Cooperation Cultural Activity (OIC CA) tahun 2023 mendatang.

Barometerkaltim.id – Budaya Kalimantan Timur dan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara akan diperkenalkan ke dunia internasional, pasca ditunjuknya Benua Etam menjadi tuan rumah Organization of Islamic Cooperation Cultural Activity (OIC CA) 2023.

Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni menjelaskan Organization of Islamic Cooperation Cultural Activity (OIC CA) 2023 merupakan kesempatan bagi Kaltim dan Indonesia.

Bagi Kaltim, memperkenalkan beragam khasanah budaya daerah kepada dunia internasional tentu akan jadi daya tarik.

Organization of Islamic Cooperation Cultural Activity (OIC CA) 2023 merupakan ajang internasional, yang terdiri dari khususnya negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) atau Organization of Islamic Cooperation (OIC).

Kehadiran peserta negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) memiliki potensi untuk berinvestasi atau melakukan kerjasama berbagai sektor dalam pembangunan IKN.

“Anggota OKI sendiri berjumlah 56 negara, dan tidak menutup kemungkinan akan membawa mitra-mitranya untuk datang ke Kaltim, menjadi momentum yang tepat untuk kita memperkenalkan budaya dan mempromosikan IKN kepada negara-negara OKI yang akan menghadiri OIC CA pada Juli 2023 mendatang,” jelas Sri Wahyuni, Jumat (23/12/2022).

Sekda mengatakan dalam penyelenggaraan OIC Cultural Activity 2023 nantinya beberapa kegiatan akan dilaksanakan.

Kegiatan OIC Cultural Activity 2023 diantaranya, Conference, Cultural Performance, City Tour and Local Cultural Visit, UMKM Expo dan Traditional Sport Activity.

Tiga daerah di Kaltim ditunjuk untuk andil dalam kegiatan OIC Cultural Activity 2023, Kota Samarinda, Balikpapan dan Kutai Kartanegara.

“Pelaksanaan kegiatannya akan kita sinergikan dengan tiga daerah, misal kegiatan budaya Tenggarong Internasional Folk Arts Festival (Tifaf) di Kutai Kartanegara, kemudian di Samarinda ada budaya Pampang dan UMKM Ekspo-nya, serta Kota Balikpapan fokus pada ekowisatanya,” beber Sri Wahyuni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *