Berita  

Disdikbud Kaltim Tingkatkan Sektor Pendidikan Gunakan Kurikulum Dual Track Mengacu Perpres 68

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Muhammad Kurniawan mengungkapkan tahun 2023 pihaknya akan melakukan implementasi Kurikulum Merdeka dengan inovasi Kurikulum Dual Track mengacu pada Perpres Nomor 68 Tahun 2022.

Barometerkaltim.id – Peningkatan sektor pendidikan di Kaltim tahun depan 2023 akan gunakan Kurikulum dual track.

Acuan yang digunakan untuk jalannya kurikulum tersebut yakni Perpres Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim, Muhammad Kurniawan menjelaskan hal tersebut dilakukan untuk peningkatan pendidikan, termasuk meningkatkan keterampilan bagi siswa-siswi di jenjang SMA/SMALB dan SMK di Kaltim.

Daya dukung dari 20 persen APBD Kaltim akan coba di maksimalkan pihaknya agar benar-benar bisa diterapkan inovasi pada sektor Pendidikan tersebut yang sudah tertuang pada Kurikulum Merdeka.

“Jadi kita pelan-pelan kita sudah punya format atau kegiatan ke depan, untuk agenda sarana dan prasarana kita lengkapi. Tahapan pertama vokasi, untuk program sesuai instruksi di lapangan, dan ada Perpres 68, intinya kita mendorong juga program Pak Jokowi,” jelasnya, Sabtu (3/12/2022).

Pada vokasi memang para Sumber Daya Manusia (SDM) pasca pendidikan menengah disiapkan untuk bisa bersaing di dunia industri kerja. Meningkatkan lulusan SMA/SMALB dan terutama SMK.

Nantinya, kata Kurniawan, akan mensertifikasi lebih dahulu asesornya di sekolah, serta peningkatan kompetensi tenaga pendidik.

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk uji kompetensi pada sarana prasarananya akan dibangun di Kaltim.

“Jadi ketika ujian agar di Kaltim saja, untuk siswanya kelas tiga juga kita sudah biayai sertifikasi, pada saat lulus sudah ada ijazah dan sertifikasi yang dibutuhkan dalam dunia industri,” terang Kurniawan.

PR besar Disdikbud Kaltim yakni kurikulum dual trek. Peningkatan left skill siswa dan siswi tingkat menengah akan dipacu mendapat kompetensi vokasi dan muatan lokal berbasis kearifan daerah.

Tentu ini harus mendapat sokongan semua pihak dengan bersinergi menggagas solusi untuk tantangan para generasi muda kedepan.

Agar bisa menciptakan daya saing terutama bagi lulusan Menengah di Kaltim yang tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi (PT).

Hal ini dengan menambahkan kompetensi bagi pelajar di bidang keterampilan (life skill)

“Kami berharap agar lulus bisa memiliki kompetensi keterampilan dan keahlian,” pungkas Kurniawan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *