Brometerkaltim.id – Kalimantan Timur menyimpan potensi besar dalam sektor pariwisata, khususnya di wilayah Kutai Timur (Kutim) dan Berau. Kedua daerah ini dikenal memiliki sejumlah destinasi wisata yang bertaraf internasional, mulai dari kekayaan alam bawah laut hingga kawasan hutan dan pantai eksotis.
Namun demikian, Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Apansyah, menilai bahwa potensi tersebut belum sepenuhnya tergarap karena kendala aksesibilitas yang masih menjadi hambatan utama.
“Bandara memang sudah tersedia, tetapi konektivitas daratnya masih terbatas. Karena itu, pembangunan infrastruktur pendukung harus menjadi prioritas, seperti penyelesaian Jembatan Nimbung di Berau yang insyaallah rampung tahun depan,” kata Apansyah, Rabu (28/05/2025).
Ia menjelaskan bahwa selain jembatan dan jalan, sektor pendukung lainnya seperti ketersediaan air bersih, jaringan listrik, dan koneksi telekomunikasi juga perlu dibenahi agar pariwisata di daerah tersebut bisa benar-benar berkembang.
“Wisatawan, baik domestik maupun mancanegara, tentu memerlukan kenyamanan akses dan fasilitas. Jangan sampai potensi wisata yang besar tidak berdampak signifikan karena kurangnya kesiapan infrastruktur,” tambahnya.
Menurut Apansyah, pengembangan sektor wisata akan memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat lokal. Oleh karena itu, ia mendorong agar program pembangunan di sektor ini tidak hanya bertumpu pada promosi semata, tetapi harus ditopang dengan pembangunan nyata.
Ia juga berharap sektor pariwisata dimasukkan dalam prioritas anggaran pembangunan ke depan, baik oleh pemerintah daerah maupun provinsi, dengan pendekatan lintas sektor yang melibatkan dinas pariwisata, pekerjaan umum, hingga perhubungan. (Adv/dprdkaltim/yhon)