Barometerkaltim.id – Hotel Atlet di kawasan Gelanggang Olahraga (GOR) Kadrie Oening, Samarinda, berpotensi mendapatkan nafas baru setelah lama terbengkalai. Anggota DPRD Kaltim, Fuad Fakhruddin, menyatakan dukungannya terhadap rencana Pemprov Kaltim untuk menyerahkan pengelolaan hotel ini kepada pihak ketiga.
Langkah ini dinilai strategis guna meningkatkan kualitas pengelolaan, menekan biaya perawatan, dan mengoptimalkan potensi pendapatan daerah.
Hotel yang semula dibangun untuk mendukung pelaksanaan PON Kaltim 2008 ini telah lama tidak terurus. Selama lebih dari satu dekade terakhir, keberadaannya hanya menjadi simbol aset tak termanfaatkan. Sejak 2016, upaya pemanfaatan hotel berlantai delapan ini kerap terhenti di tengah jalan.
Namun, Pemprov Kaltim kini mulai menunjukkan komitmen dengan merencanakan renovasi dan pelibatan pihak ketiga untuk mengelola hotel secara profesional. Fuad Fakhruddin menilai kebijakan ini merupakan solusi realistis untuk memaksimalkan fungsi aset daerah.
“Jangan hanya membangun, oerhatikan pemeliharaan,” tegasnya, Selasa (19/11/2024).
Fuad juga menyoroti pentingnya keberlanjutan dalam pengelolaan aset pemerintah. Ia mengingatkan pengalaman buruk yang pernah terjadi, seperti terbengkalainya Stadion Palaran, menjadi pembelajaran penting.
“Pemerintah memang hebat dalam membangun, tetapi seringkali abai pada aspek perawatan karena keterbatasan anggaran. Contohnya Stadion Palaran, dari luar biasa megah di masa PON, kini menjadi pemandangan yang menyedihkan,” ujarnya.
Jika dikelola pihak ketiga, Fuad optimistis Hotel Atlet bisa menjadi aset yang lebih produktif. Selain dapat memberikan dampak langsung pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), hotel ini juga diharapkan mampu melayani lebih banyak kebutuhan, termasuk menjadi daya tarik bagi investor dan wisatawan di Samarinda.
“Dengan pengelolaan profesional, akan ada target yang jelas. Harapannya, hotel ini tidak hanya menjadi fasilitas bagi atlet tetapi juga memperkaya pilihan penginapan di Samarinda,” tambahnya.
Sebagai salah satu langkah strategis, keterlibatan pihak swasta dipandang mampu menghadirkan efisiensi sekaligus menciptakan standar kualitas yang lebih tinggi. Hotel Atlet pun diharapkan menjadi salah satu penggerak ekonomi lokal, sekaligus simbol optimalisasi aset daerah.