Barometerkaltim.id – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024, Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) berkerjasama dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu Kaltim), Polisi Republik Indonesia (Polri) melakukan deklarasi aman dan damai.
Acara berlangsung di teras Samarinda, selasa (29/10/2024), dalam aksi Solidaritas tersebut dihadiri oleh Bawaslu Kaltim, ketua JMSI Kaltim, pelajar hingga mahasiswa dan aktivis.
Ketua JMSI Kaltim Mohammad Sukri, dalam sambutanya Berharap, Pilkada Kaltim 2024 berjalan dengan baik dan masyarakat harus bisa menjaga integritas, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
“Kita berharap semua media memberitakan hal-hal yang positif, berita edukasi, sehingga masyarakat tau mana figur calon pemimpin yang baik tampil di Pilkada nanti,” ungkap Sukri dalam sambutannya.
Ia menginginkan agar masyarakat memilih mainstrem di Kaltim sebagai sumber informasi yang lebih dapat dipercaya, sehingga tidak terjebak dalam informasi palsu yang dapat mengganggu suasana yang aman dan damai.
“Banyak pihak yang tidak bertanggung jawab ingin membuat pilkada serentak 2024 gagal. Namun, kita yakin bahwa meskipun ada isu-isu miring pada pelantikan presiden sebelumnya, di Pilkada Kaltim kita berharap semua media memberitakan hal-hal positif dan mengedukasi masyarakat mengenai calon-calon yang akan tampil,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Bawaslu Kaltim, Galeh Akbar Tanjung juga menyampaikan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam Pilkada.
“Saya ucapkan terima kasih kepada JMSI yang telah menggagas acara ini. Pilkada serentak bukan hanya milik elit politik, tetapi milik kita semua. Masyarakat Kalimantan Timur harus menjadi pelaku utama, bukan objek.”
Galeh Akbar Tanjung berharap, melalui deklarasi damai ini, tidak akan terjadi kekerasan atau kecurangan dalam Pilkada.
“Semoga proses pemilihan gubernur berjalan lancar tanpa masalah, dan kita harus memperkuat informasi yang ada,” ujarnya.