Infrastruktur Buruk di Perbatasan Kutim-Berau, Apansyah Minta Perhatian Serius

Foto: Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Apansyah.(Barometerkaltim.id/Yhon)

Brometerkaltim.id – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Apansyah, menyoroti kondisi infrastruktur yang sangat memprihatinkan di wilayah perbatasan antara Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dan Kabupaten Berau. Dalam keterangannya, ia menyampaikan bahwa hingga kini masih terdapat dua desa di wilayah tersebut, yakni Tanjung Mangkalia dan Sandaran, yang belum terhubung dengan infrastruktur dasar seperti listrik dan jalan.

“Di sana, dari sembilan desa masih belum teraliri listrik, dan kondisi jalan masih sangat memperihatinkan. Ini bukan hanya soal fasilitas, tapi soal keadilan pembangunan bagi warga negara,” ungkap Apansyah.

Ia menegaskan bahwa ketertinggalan ini menunjukkan masih adanya ketimpangan pembangunan antarwilayah di Kalimantan Timur, khususnya antara daerah pusat dan daerah pinggiran. Wilayah-wilayah terpencil seperti perbatasan Kutim-Berau kerap terabaikan dalam distribusi pembangunan, padahal mereka juga merupakan bagian integral dari provinsi ini.

Apansyah pun meminta agar pemerintah provinsi, bersama dengan pemerintah pusat, segera mengambil langkah konkret. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan sektor swasta dan BUMN untuk mempercepat pembangunan di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) tersebut.

“Kita tidak bisa hanya bergantung pada APBD atau APBN. Harus ada sinergi lintas sektor untuk menjawab kebutuhan dasar masyarakat. Termasuk soal listrik, air bersih, dan jalan penghubung antarwilayah yang layak,” tambahnya.

Ia berharap perhatian yang lebih besar dari para pemangku kepentingan dapat mempercepat proses pemenuhan infrastruktur dasar dan memperkecil kesenjangan pembangunan yang ada. (Adv/dprdkaltim/yhon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *