Barometerkaltim.id – Kepulauan Derawan di Kalimantan Timur (Kaltim) semakin populer sebagai destinasi wisata unggulan, menarik minat wisatawan lokal dan internasional yang ingin menikmati keindahan alam dan keanekaragaman hayati lautnya.
Namun, tingginya kunjungan wisata ini juga memunculkan kebutuhan mendesak untuk menjaga kelestarian lingkungan agar manfaat ekonomi dari pariwisata tetap berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.
Anggota DPRD Kaltim, Syarifatul Sa’diah, menyatakan pentingnya komitmen dalam pelestarian alam bawah laut Derawan, terutama perlindungan terhadap terumbu karang dan ekosistem biota laut yang rentan.
Menurut Syarifatul, praktik-praktik yang merusak, seperti pengeboman ikan, harus dicegah agar keindahan bawah laut Derawan tetap lestari dan dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang.
“Ekosistem bawah laut Derawan memiliki nilai yang sangat tinggi, dan kita harus serius melindunginya dari kerusakan,” ujarnya, Sabtu (9/11/2024).
Selain Pulau Derawan, beberapa destinasi wisata lain di Kabupaten Berau, seperti Pulau Kakaban, Maratua, dan Labuan Cermin, juga memerlukan upaya konservasi serupa.
Syarifatul menyebutkan, kawasan-kawasan ini memiliki daya tarik ekowisata yang luar biasa, sehingga perlu perlindungan lebih agar tetap menjadi magnet bagi wisatawan.
Ia juga menggarisbawahi dampak positif pariwisata terhadap ekonomi lokal, terutama melalui sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berkembang di sekitar kawasan wisata.
Wisatawan yang datang membuka peluang besar bagi masyarakat setempat di bidang kuliner, kerajinan tangan, dan transportasi.
“Ekonomi masyarakat lokal meningkat dengan adanya wisatawan, terutama di UMKM. Dengan dukungan yang tepat, ini bisa terus memberikan manfaat jangka panjang,” lanjutnya.
Ia berharap komitmen untuk menjaga keberlanjutan lingkungan ini dapat memastikan bahwa kawasan Derawan dan sekitarnya tetap menjadi destinasi wisata andalan Kaltim, memberikan manfaat ekonomi yang signifikan, dan menjaga keindahan alam bagi ekowisata berkelanjutan di masa depan.
