Barometerkaltim.id – Di tengah tantangan dunia yang terus berkembang, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar program pelatihan, yaitu kepemimpinan, organisasi kepemudaan, dan kecakapan hidup.
Program ini diharapkan menjadi wadah bagi pemuda Kaltim untuk mengembangkan potensi mereka, mencetak pemimpin masa depan, serta mempersiapkan diri menghadapi berbagai peluang dan tantangan yang ada di depan mata.
Kepala Analisis Kebijakan Dispora Kaltim, Agung, menyampaikan bahwa program pelatihan kepemimpinan menargetkan 100 peserta.
Dalam pelatihan ini, para peserta akan dibekali dengan pengetahuan tentang cara-cara efektif dalam memimpin dan mengelola organisasi. Agung menekankan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mencetak pemimpin muda yang dapat memberikan kontribusi positif di masyarakat.
Selain itu, Dispora Kaltim juga mengadakan pelatihan kecakapan hidup yang terdiri dari lima kelas terpisah, masing-masing dengan 45 peserta. Kelas ini menawarkan keterampilan praktis yang dapat langsung diterapkan di dunia kerja, antara lain desain grafis, tata busana, tata rias kecantikan, barbershop, pembuatan mebel kayu, pengolahan ikan, tataboga, dan fotografi.
Pelatihan ini dirancang untuk membantu pemuda mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan pasar kerja dan membuka peluang usaha mandiri.
Meskipun pelatihan berlangsung dalam waktu singkat, yakni sekitar 4 hingga 5 hari, Agung menyatakan bahwa program ini tidak hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga untuk memotivasi peserta agar tetap semangat dan percaya diri meskipun belum memiliki keahlian tinggi.
“Kami memberikan keyakinan kepada mereka bahwa meski baru belajar, mereka sudah siap untuk terjun ke pasar, seperti yang telah dilakukan beberapa peserta yang kini mulai menghasilkan produk sendiri,” ungkap Agung pada Senin (11/11/2024).
Agung menjelaskan lebih lanjut bahwa, meskipun peserta belum menjadi ahli dalam waktu singkat, mereka diajarkan untuk berani mengambil langkah pertama ke dunia usaha.
Beberapa peserta sudah memproduksi produk mereka sendiri, seperti hasil pengolahan perikanan, yang menjadi bukti bahwa mereka siap menghadapi tantangan pasar meskipun masih dalam tahap awal pembelajaran.