Calon Terkuat Panglima TNI Pengganti Jenderal Andika, Ini Biodata/Profil KSAL Yudo Margono

Komandan Korps Marinir TNI AL Mayjen (Mar) Widodo Dwi Purwanto (kiri) dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono (kanan) saat mendapuk Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menjadi warga kehormatan Korps Marinir TNI AL di Pantai Todak, Singkep, Kepulauan Riau, Kamis (4/8/2022).

Barometerkaltim.id – Terjawab sudah siapa calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa, simak biodata dan profil KSAL Yudo Margono.

Pertanyaan siapa calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa hingga seperti apa biodata dan profil KSAL Yudo Margono mengemuka saat ini. Jenderal Andika Perkasa akan memasuki masa purnatugas pada 21 Desember 2024 mendatang.

Kabar terkini, pihak Istana sudah membenarkan KSAL Yudo Margono dipilih presiden Joko Widodo alias Jokowi jadi Panglima TNI. Juga disampaikan bahwa tak ada nama KSAD Jenderal Dudung Abdurrachman di Istana Negara.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan menunjuk Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menjadi calon Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa.

Menanggapi hal itu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno pun membenarkan kabar KSAL Yudo Margono ditunjuk menjadi calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa.

”Pak Yudo ( calon Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa),” ujarnya seperti dikutip dari Kompas.co, Rabu (23/11/2022).

Sebelumnya, Sekjen DPR RI Indra Iskandar menjelaskan pihaknya telah menginformasikan ke Kemensetneg untuk membatalkan dikirimnya Surpres mengenai pergantian panglima TNI.

Pihaknya juga telah menginformasikan agar Surpres pergantian panglima TNI dapat diserahkan ke DPR pada Senin (28/11/2022).

“Jadi penyerahan surpres Panglima TNI itu akan diserahkan oleh Mensesneg kepada Ibu Puan itu tanggal 28 November,” kata Indra dalam laporan jurnalis Kompas TV, Rabu (23/11/2022),

Indra menambahkan pembatalan penyerahan Surpres lantaran Ketua DPR RI Puan Maharani sedang melakukan lawatan kerja ke Phnom Penh, Kamboja. Puan menjadi delegasi DPR RI untuk menghadiri 43th General Assembly of ASEAN Interparliamentary (AIPA).

“Kenapa enggak jadi disampaikan hari ini, karena ibu Puan masih memimpin delegasi Indonesia pada sidang parlemen ASEAN atau AIPA di Kamboja,” ujar Indra seperti dilansir Tribunsulbar.com di artikel berjudul Perjalanan Karir Yudo Margono Pilihan Jokowi Gantikan Andika Perkasa, Bukan Jenderal Dudung.

Profil KSAL Yudo Margono

Pria kelahiran Madiun, 6 November 1965 ini merupakan seorang perwira tinggi TNI-AL.

Dirinya menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) ke-27 sejak tanggal 20 Mei 2020.

Dikutip dari Wikipedia, Yudo, merupakan alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXXIII/tahun 1988.

Sebelumnya, dia menjabat Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I.

Berikut riwayat jabatannya:

  • Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI YNS 332 (1988)
  • Kadep Ops KRI Ki Hajar Dewantara 364
  • Palaksa KRI Fatahillah 361
  • Komandan KRI Pandrong 801
  • Komandan KRI Sutanto 877
  • Komandan KRI Ahmad Yani 351
  • Komandan Lanal Tual (2004—2008)
  • Komandan Lanal Sorong (2008—2010)
  • Komandan Satkat Koarmatim (2010—2011)
  • Komandan Satkor Koarmatim (2011—2012)
  • Komandan Kolat Armabar (2012—2014)
  • Paban II Opslat Sops Mabesal (2014—2015)
  • Komandan Lantamal I Belawan (2015—2016)
  • Kepala Staf Koarmabar (2016—2017)
  • Pangkolinlamil (2017—2018)
  • Pangarmabar (2018)
  • Pangarmada I (2018—2019)
  • Pangkogabwilhan I (2019—2020)
  • KSAL (2020 hingga sekarang)

Sosok diduga jagoan Jokowi

Bila akhirnya Presiden Jokowi memilih KSAD Jenderal Dudung Abdurachman atau KSAL Yudo Margono sebagai Panglima TNI, kedua sosok ini diyakini hanya sebagai ‘pengantar’

Menurut analisa pengamat militer dan pertahanan Selamat Ginting, Presiden Jokowi diyakini sudah punya jagoan untuk menjadi Panglima TNI.

Salah satu alasannya, baik KSAD Dudung, KSAL Yudo atau juga KSAU Fadjar Prasetyo memiiliki masa jabatan yang tinggal sedikit, yakni sekitar 1 tahun lagi.

“Ketiganya hanya menjadi Panglima TNI antara. Kemungkinan itu ada pada Jenderal Dudung atau Laksamana Yudo. Dan itu akan berakhir sama seperti Andika sama 1 tahun,”kata Selamat Ginting dikutip dari video yang diunggah di kanal YouTube Hersubeno Point.

Persoalannya, kata Ginting, masa jabatan seorang Panglima TNI juga menjadi salah satu hal yang menjadi pertimbangan.

Sosok yang paling pas untuk menduduki kursi Panglima TNI harus memiliki masa jabatan yang cukup panjang.

Dari sekiah sosok yang memenuhi syarat, Selamat Ginting menyoroti sosok Pangkostrad Maruli Simanjuntak.

“Di antara 19 Letnan Jenderal Angkatan Darat yang ada saat ini, saya kira Maruli Simanjuntaklah yang menjadi putra mahkota yang disiapkan Presiden Jokowi untuk menjadi Panglima TNI di ujung masa jabatan Jokowi” kata Selamat Ginting.

Untuk skenario menjadikan Maruli Panglima TNI, kata Ginting, yang pertama kali dilakukan tentunya adalah mengangkatnya menjadi KSAD menggantikan Jenderal Dudung. Persoalan saat ini, masa jabatan KSAD Dudung masih sekitar 1 tahun lagi.

“Maka bisa saja dipaksakan, dengan pengertian naik menjadi KSAD tahun ini juga, karena itu Jenderal Dudung dipromosikan jadi Panglima TNI. Itu sangat masuk akal,” kata Ginting.

Bila Dudung tidak digeser, kata Ginting, akan menjadi penghambat menjadikan Maruli Panglima TNI.

“Kalau Dudung Abcurachman tidak digeser dari pimpinan Markas Besar AD, Maruli tidak akan pernah bisa. Posisi Jenderal Dudung ini harus digeser. Apakah menjadi Panglima TNI, atau menjadi pejabat yang lain. Bisa juga misalnya menjadi Wakil Panglima TNI,” kata Ginting.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *