Barometerkaltim.id – Liza Permatasari, atlet boling senior asal Kalimantan Timur, mengindikasikan bahwa dirinya akan segera pensiun dari dunia kompetisi olahraga.
Keputusan ini muncul setelah ia berhasil meraih medali perunggu pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 yang diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara.
Dalam keterangannya, Liza mengungkapkan bahwa ia hampir tidak bisa bertanding karena cedera pada kelingking kaki yang sempat patah.
“Saya hampir tidak bermain karena kelingking kaki saya sempat patah. Jadi memang diakali, bagaimana supaya bisa ikut bermain main game. Bersyukur masih bisa dapat perunggu,” jelasnya.
Meskipun berhasil membawa pulang medali, Liza menyoroti ketatnya persaingan pada PON kali ini, terutama dengan munculnya atlet-atlet muda yang memiliki kemampuan luar biasa.
“Permainan-permainan daerah lain sudah sangat maju. Di mana perubahan yang dirasakan cukup drastis dibanding gelaran PON sebelumnya,” tambahnya.
Melihat perkembangan ini, Liza menekankan pentingnya pembinaan generasi penerus atlet boling di Kaltim.
Menurutnya, Kaltim harus mulai memfokuskan perhatian pada pembinaan atlet-atlet muda dari berbagai daerah seperti Balikpapan, Samarinda, Bontang, Kutai Timur, dan Penajam Paser Utara (PPU).
“Memang harus diperhatikan mereka ini. Jadi dari daerahnya seperti Balikpapan, Samarinda, Bontang, Kutim, dan PPU mungkin lebih memerhatikan atlet daerah yang junior-junior untuk persiapan regenerasi,” tuturnya.
Ia juga menyoroti kendala yang dihadapi kontingen Kaltim dalam persiapan menuju PON, salah satunya adalah keterbatasan waktu latihan yang dipengaruhi oleh kesibukan pekerjaan.
“Faktanya, multi ajang empat tahunan yang berlangsung September lalu itu, boleh jadi panggung terakhir baginya. Faktor utamanya ialah sulitnya membagi waktu antara bekerja dan latihan,” tambahnya.
Liza berharap agar semakin banyak akademi boling yang berdiri di Kaltim, sehingga pembinaan atlet muda dapat berjalan lebih merata.
“Itu hal yang sangat-sangat bagus. Harapannya dari daerah lain juga ada yang seperti itu, jadi pembinaan di Kaltim bisa merata,” pungkasnya.