Anggota DPRD Kaltim Dorong Perhatian Lebih untuk Relawan Kebencanaan

Relawan Kebencanaan (Foto: Intan Komalasari)

Barometerkaltim.id – Di balik hiruk pikuk Kota Samarinda yang penuh dengan semangat gotong royong, 78 kelompok relawan kebencanaan berdiri sebagai garda depan saat bencana datang. Tak sekadar hadir, para relawan ini berani bertaruh nyawa demi melindungi sesama.

Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Fuad Fakhruddin, menyuarakan pentingnya dukungan nyata dari pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Dengan tersebar di 10 kecamatan, kelompok relawan ini telah menjadi tulang punggung dalam penanggulangan bencana, khususnya kebakaran.

Ketika api melahap bangunan, tak jarang para relawan langsung turun tangan dengan peralatan yang memadai, bahkan menjangkau kawasan yang sulit diakses oleh petugas damkar resmi.

Bagi Fuad yang memiliki latar belakang di dunia relawan, peran ini sangatlah mendesak untuk mendapatkan apresiasi lebih.

“Masyarakat Samarinda terkenal dengan kekompakannya. Saya ingin pemerintah benar-benar hadir dan memberi dukungan kepada para relawan yang telah mengorbankan banyak hal demi keselamatan orang lain,” ujar Fuad dalam wawancara baru-baru ini.

Menurutnya, aksi mereka yang rela membantu tanpa pamrih perlu dibalas dengan jaminan kesejahteraan yang layak.

Sebagai sosok yang kini duduk di DPRD Kaltim setelah sebelumnya berkarir di DPRD Samarinda, Fuad menegaskan tekadnya untuk memperjuangkan hak-hak para relawan.

Dia berharap melalui kebijakan maupun rekomendasi kepada pemerintah provinsi, kesejahteraan para relawan kebencanaan dapat ditingkatkan.

Tidak hanya berupa dukungan materi, tetapi juga pengakuan yang memperkuat moral para relawan dalam menjalankan tugas mereka.

“Relawan adalah bukti nyata dari kepedulian sosial. Mereka tak sekadar bekerja, namun mengemban tanggung jawab kemanusiaan. Saya akan memastikan ada kebijakan yang berpihak pada mereka,” tambah Fuad.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah, Fuad optimis semangat para relawan di Samarinda akan terus membara, menjaga budaya tolong-menolong yang menjadi ciri khas kota ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *