Barometerkaltim.id – Inilah enam fakta baru pengakuan Ismail Bolong yang mengaku setor uang hasil tambang llegal di Kaltim, Rp 6 miliar ke petinggi Polri.
Video Ismail Bolong yang mengaku sebagai pengepul batu bara ilegal di Kalimantan Timur (Kaltim), beredar di media sosial.
Dalam videonya, Ismail Bolong mengaku pernah menyetorkan uang kepada seorang perwira tinggi Polri.
Ismail Bolong mengklaim, dirinya memperoleh keuntungan dari hasil pengepulan dan penjualan tambang batu bara ilegal mencapai Rp 5-10 miliar setiap bulan.
Keuntungan yang didapat itu terhitung sejak Juli 2020 hingga November 2021.
Ismail Bolong juga mengaku telah berkoordinasi dengan perwira tinggi Polri terkait kegiatan yang dilakukan.
Bahkan dirinya mengakui jika menyetor sejumlah uang kepetinggi Polri.
Berikut fakta-fakta pengakuan Ismail Bolong yang viral di media sosial:
- Klaim Serahkan Uang Rp 6 Miliar ke Petinggi Polri
Ismail Bolong juga menyatakan telah menyerahkan uang kepada petinggi Polri tersebut sebesar Rp 6 miliar yang disetor sebanyak tiga kali.
“Yaitu pada bulan September 2021 sebesar Rp 2 miliar, bulan Oktober 2021 sebesar Rp 2 miliar, dan bulan November 2021 sebesar Rp 2 miliar,” ujar Ismail Bolong, Sabtu (5/11/2022).
- Seret Nama Brijen Hendra Mantan Bawahan Ferdy Sambo
Ismail Bolong mengaku saat itu ia dalam posisi diintimidasi.
Ia pun heran mengapa video itu viral saat ada kasus Ferdy Sambo dan Hendra Kurniawan.
Dia juga menyebut ada tekanan dan ancaman dari Brigjen Hendra Kurniawan (kala itu Karo Paminal Propam Mabes Polri) itu membuatnya mengajukan pensiun dini bulan April 2022, namun baru disetujui 1 Juli 2022.
- Rekam Video dalam Kondisi Tertekan
Ismail Bolong mengaku sebagai mantan anggota Polri yang bertugas di Poltabes Samarinda, Kalimantan Timur.
Ismail Bolong menyebut video itu direkam pada Februari 2022 lalu.
Video dirinya direkam di sebuah hotel di Balikpapan, Kaltim, dalam kondisi tertekan.
“Padahal itu direkam Februari (2022) sebelum saya ajukan pensiun dini,” ungkapnya, Sabtu.
- Mengaku Videonya Direkam Anggota Polri
Ismail Bolong berujar, perekam video itu adalah anggota Paminal dari Mabes Polri.
Ia menyebut, testimoni tersebut direkam melalui ponsel milik 1 dari 6 anggota Paminal Mabes Polri yang datang khusus ke Balikpapan.
Sebelum direkam, Ismail Bolong mengaku diperiksa di ruang Propam Polda Kaltim di Balikpapan.
Di kamar hotel lantai 16, kata dia, seorang Bintara sudah menulis konsep apa yang harus ia baca.
“Saya ingat, saya di hotel sampai Subuh, dikawal 6 anggota dari Mabes.”
“Karena tak bisa ngomong, dan dalam tekanan, akhirnya terus intimidasi dan dibawa ke hotel,” terangnya.
- Polda Kaltim Dalami Video Ismail Bolong
Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yusuf Sutejo, mengatakan video tersebut tengah didalami oleh jajarannya, termasuk soal setoran uang miliaran ke seorang perwira petinggi Polri.
“Saya tahunya dari media sosial. Terkait video itu masih kami dalami semuanya,” katanya, Sabtu.
Ia membenarkan bahwa Ismail Bolong sebelumnya merupakan anggota kepolisian di wilayah hukum Polda Kaltim.
Namun, Ismail Bolong disebut telah mengundurkan diri.
“Setahu saya dia sudah mengundurkan diri, tapi step-nya sudah keluar atau belum masih kami kroscek,” jelas Yusuf.
- Pernah bertugas di Polresta Samarinda
Sementara itu, Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli, membenarkan Ismail Bolong pernah bertugas di Polresta Samarinda.
Dirinya menyebut, Ismail Bolong telah keluar atau pensiun dini dari keanggotaan Polri.
“Pangkatnya terakhir itu Aiptu. Katanya karena urusan keluarga.”
“Tapi kami pastikan dia sudah keluar dari Polri,” terang dia.