Barometerkaltim.id – Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi sorotan dalam agenda pembangunan pangan nasional. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur menjadikan Kukar sebagai kawasan strategis untuk mendukung swasembada pangan, menyusul rencana besar untuk menjadikan lahan-lahan hutan yang tidak produktif menjadi areal pertanian skala luas. Komitmen ini disampaikan langsung oleh Gubernur dalam diskusinya dengan tokoh masyarakat dan DPRD Kaltim.
Muhammad Husni Fahruddin, anggota Komisi II DPRD Kaltim, menyambut baik rencana ini dan menyebut bahwa Kukar memiliki potensi besar untuk menjadi lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa.
“Gubernur pernah bicara langsung kepada saya bahwa tengah hutan di seberang Kukar akan dibuat pertanian dalam skala luas. Ini peluang besar bagi kita,” ungkapnya, beberapa hari lalu.
Selain Kukar, kawasan Penajam Paser Utara juga disebut sebagai daerah yang sangat diperhitungkan dalam perluasan lahan pertanian karena memiliki daratan yang luas dan relatif datar. Pemerintah berencana memanfaatkan lahan-lahan kritis hasil aktivitas pertambangan untuk dikembalikan menjadi lahan produktif. Ini menjadi bagian dari upaya reklamasi yang tidak hanya simbolis, tetapi benar-benar memberi manfaat ekonomi.
“Kita sudah bicara banyak dengan pengusaha tambang agar lahan pasca tambang direklamasi bukan hanya untuk kehutanan, tapi juga untuk pertanian. Ini akan menjadi contoh integrasi sektor industri dan pertanian,” ujar Husni.
Ia menegaskan bahwa DPRD akan mengawal proses ini agar berjalan sesuai rencana dan tidak menjadi proyek yang macet di tengah jalan.(Adv/dprdkaltim/yhon)