Barometerkaltim.id, – Dalam rangka HUT ke-75 Taman Iskandar Muda Aceh, Lembaga Wali Nanggroe menjadi simbol kehormatan dan kekhususan Aceh yang keberadaannya tidak hanya sekadar lembaga adat, tetapi juga wadah pemersatu rakyat, penjaga perdamaian, dan pelestari warisan budaya. Hal ini kembali ditekankan oleh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar dalam sambutannya pada hari kedua rangkaian acara resmi, Minggu (24/08/2025).
“Wali Nanggroe Aceh adalah pemimpin lembaga adat kehormatan Aceh yang berperan sebagai pemersatu, pengawal perdamaian, dan pelestari keagungan agama, adat, dan budaya Aceh,” ujarnya.
Tgk. Malik Mahmud, yang dikenal sebagai tokoh penting dalam proses perdamaian Aceh, telah memimpin Lembaga Wali Nanggroe sejak 2 November 2012. Ia kembali dikukuhkan untuk masa jabatan 2023–2028, menandai kelanjutan perannya dalam menjaga kekhususan dan keistimewaan Aceh sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Pemerintahan Aceh dan qanun.
Menurutnya, peran Wali Nanggroe mencakup berbagai fungsi strategis, mulai dari pemersatu masyarakat dan pengawal perdamaian pasca-konflik, hingga pelestari adat istiadat, budaya, dan tamadun Aceh.
Selain itu, lembaga ini berfungsi sebagai pembina keagungan dinul Islam serta memiliki wewenang untuk memberikan gelar kebangsawanan dan bertindak sebagai mediator dalam penyelesaian konflik sosial.Sejarah pembentukan Lembaga Wali Nanggroe tidak terlepas dari proses perdamaian Aceh yang melahirkan pengakuan terhadap kekhususan daerah ini.
Lembaga tersebut dibentuk untuk memastikan nilai-nilai adat, tradisi, dan agama tetap terjaga di tengah dinamika zaman.
“Tujuan utamanya adalah untuk mempersatukan rakyat Aceh, meninggikan dinul Islam, mewujudkan kemakmuran dan keadilan, serta menjaga kehormatan dan kewibawaan politik, adat, tradisi sejarah, dan tamadun Aceh,” tegas Tgk. Malik Mahmud.
Dengan peran tersebut, Wali Nanggroe menjadi figur yang diharapkan mampu menjaga harmoni di tengah masyarakat Aceh, memperkuat identitas daerah, dan memastikan perdamaian tetap terpelihara demi masa depan yang lebih baik bagi seluruh rakyat Aceh.