Berita  

Korea Selatan Nyatakan Minat Bangun Digital Training Center di Kaltim Sambut IKN Nusantara

Barometerkaltim.id – Badan Pemerintah Korea Selatan atau Korea International Cooperation Agency (KOICA) menyatakan, minat membangun Digital Training Center (DTC) di Kaltim, agar lebih dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni menjelaskan sudah mendampingi untuk peninjauan lokasi sekitar kawasan IKN Nusantara.

Pemprov Kaltim juga menawarkan untuk membangun di kawasan sekitar IKN lainnya, atau tepatnya Kawasan Industri Kariangau (KIK) Balikpapan.

Peninjauan lapangan di Kawasan Industri Kariangau (KIK) Balikpapan dikatakan Sri Wahyuni, juga bersama Kepala Balai Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (BPPTIK) Cikarang.

Tentunya, Pemprov menyambut baik adanya keinginan Korea International Cooperation Agency (KOICA) membangun Digital Training Center (DTC) di Kaltim.

“Setelah meninjau lokasi (dekat IKN), kemudian melihat master plan dan peta yang akan dibangun. Maka, Pemprov masih memiliki lahan di Kawasan Industri Kariangau, tapi tidak mengganggu aktifitas Pelabuhan Kariangau,” terang Sri Wahyuni.

Sri Wahyuni menjelaskan, luas kawasan yang diinginkan pihak Korea kurang lebih 5 hektar dan lokasi yang ditunjukkan lebih dari jumlah yang diinginkan.

Melihat kawasan yang diinginkan, apabila diperuntukkan untuk pendidikan, maka kawasan KIK Balikpapan masih bisa untuk digunakan.

Apalagi, pihak Korea menginginkan pembangunan itu berdekatan langsung atau aksesnya dekat dengan IKN.

“Jadi, kita rekomendasikan di kawasan ini Apalagi, dekat dengan pembangkit listrik atau PLN. Sehingga, untuk pasokan listrik diyakini akan aman,” ungkapnya.

Menurut Sri Wahyuni lokasi KIK Balikapapan cocok untuk dibangun DTC oleh KOICA, lantaran, lokasinya siap bangun tanpa perlu lagi banyak menguruk lahan.

“Jadi, apabila pihak Korea setuju, maka Pemprov siap menghibahkan. Selanjutnya, sebagai leading sektor Kementerian Kominfo RI yang akan mengatur teknisnya. Yang jelas, lahan sudah clear and clean atau tidak bermasalah,” bebernya.

DTC sendiri tentu sangat bermanfaat dalam pengembangan kapasitas SDM dalam bidang TIK dan memperkuat industri TIK. Model program pelatihan TIK sesuai standar internasional dan tersedianya SDM TIK yang tersertifikasi.

Keberadaan DTC, lanjut Sri Wahyuni, dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar yang akan membutuhkan fasilitas internet masyarakat, seperti yang ada di Cikarang maupun Sumatera.

“Apabila pihak Korea siap membangun, maka Pemprov Kaltim maupun Kementerian Kominfo RI sudah bisa memastikan lahan telah siap,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *