Barometerkaltim.id – Meski dinilai minim resiko, kawasan IKN Nusantara juga masih berpotensi digerayangi bencana.
Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan IV Samarinda, Harya Muldiyanto mengungkap, sedikitnya ada lima titik banjir di kawasan IKN Nusantara.
“Terus terang banjir masih terjadi, kita tidak memungkiri. Ada 5 titik rutin banjir, tapi itu di luar KIPP,” tuturnya.
Diantaranya Desa Bumi Harapan, Kelurahan Sepaku, Desa Sukaraja, Desa Tengin Baru, dan Desa Pamaluan.
Dia menilai, penyebab banjir sendiri disokong berbagai banyak kemungkinan. Seperti penyumbatan saluran air atau kondisi gorong-gorong yang tak lagi relevan.
“Mungkin dulu saat pembangunan jalan provinsi, perhitungan dimensi jalan dan gorong-gorong tidak sesuai dengan yang sekarang,” tambahnya, Jumat (4/11/2022) di Balikpapan.
Harya mengakui, tidak ada jaminan tak banjir. Sejauh ini, pihaknya berupaya lewat kajian dari kalkulasi data debit air akibat curah hujan.
Dimana data yang dikaji tersebut, lanjutnya, sejak tahun 2017. Dan juga dipadukan dengan curah hujan negara tetangga.
“Kita juga mengacu di kota besar di luar, itu yang kita tetapkan. Data curah hujan kita kumpulkan, kita simulasikan,” imbuhnya.
Dan sementara ini, ia menyimpulkan, pencegahan banjir ini dilakukan lewat normalisasi arus sungai, menyedot genangan yang terjebak, hingga penyediaan embung guna mengendalikan banjir.
“Tentunya ada rekayasa engineering untuk mengupayakan minimalisir banjir,” tandasnya.