HIMA Samarinda Apresiasi Dukungan HIMA Kaltim, Wali Nanggroe Aceh Sampaikan Pesan Persatuan dan Pelestarian Budaya

Foto: Ketua HIMA Provinsi Kalimantan Timur, Fahrizal , S.P bersama Tgk. Malik Mahmud Al Haythar.(Istimewa)

Barometerkaltim.id, – Himpunan Masyarakat Aceh (HIMA) Samarinda mengapresiasi penuh dukungan dari HIMA Provinsi Kalimantan Timur atas terselenggaranya rangkaian kegiatan hari kedua yang menghadirkan sambutan langsung dari Wali Nanggroe Aceh.

Acara tersebut berlangsung khidmat dengan nuansa persaudaraan yang kuat, sekaligus menjadi momentum mempererat silaturahmi masyarakat Aceh perantauan di Kaltim.Ketua HIMA Samarinda, Fahrizal, SP, menyampaikan terima kasih kepada Ketua HIMA Provinsi Kaltim, H. Kamarudin, yang disebutnya telah mendukung penuh kegiatan ini.

“Kami berterima kasih sebesar-besarnya kepada Ketua HIMA Provinsi Kaltim, H. Kamarudin, yang telah memberikan dukungan penuh sehingga acara ini dapat berjalan lancar. Dukungan ini sangat berarti bagi kami di Samarinda,” ujar Fahrizal, Minggu (24/08/2025).

Senada, Wakil Ketua HIMA Samarinda, Ridwan, menegaskan bahwa sinergi antar-pengurus HIMA di daerah menjadi modal utama dalam menjaga kebersamaan masyarakat Aceh di perantauan.

“Kekompakan ini adalah kunci. Semoga silaturahmi seperti ini terus berlanjut dan memberi manfaat bagi masyarakat Aceh, baik di Kaltim maupun di kampung halaman,” tuturnya.

Ketua HIMA Provinsi Kaltim, H. Kamarudin, juga menyampaikan apresiasi kepada pengurus HIMA Samarinda yang telah menyelenggarakan acara dengan baik.

“Kami dari HIMA Kaltim tentu mendukung penuh kegiatan yang memperkuat persatuan masyarakat Aceh. Harapan kami, kegiatan ini menjadi wadah untuk menjaga adat, budaya, dan nilai-nilai luhur yang kita bawa dari tanah kelahiran,” ungkap Kamarudin.

Pada kesempatan ini, sambutan Wali Nanggroe Aceh, Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, menjadi sorotan. Ia mengingatkan peran strategis lembaga yang dipimpinnya sebagai pemersatu, pengawal perdamaian, dan pelestari keagungan agama, adat, dan budaya Aceh.

“Wali Nanggroe adalah simbol persatuan rakyat Aceh. Kami berdiri untuk menjaga dinul Islam, memperkuat kemakmuran dan keadilan, serta melestarikan kehormatan politik, adat, tradisi, sejarah, dan peradaban Aceh,” ujarTgk.

Malik Mahmud, yang telah memimpin lembaga ini sejak 2012 dan kembali dikukuhkan untuk masa jabatan 2023–2028.

Sebagai informasi, Lembaga Wali Nanggroe dibentuk berdasarkan kekhususan dan keistimewaan Aceh yang diatur dalam Undang-Undang Pemerintahan Aceh dan qanun daerah. Tujuan utamanya adalah mempersatukan rakyat Aceh, meninggikan agama Islam, mewujudkan kemakmuran dan keadilan, serta menjaga kehormatan dan tamadun Aceh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *