Barometerkaltim.id – Anggota Komisi III DPRD Kalimantan Timur, Sugiyono, menegaskan bahwa pendidikan adalah fondasi utama dalam upaya pengentasan kemiskinan di daerah. Hal itu ia sampaikan saat menanggapi aspirasi masyarakat selama masa reses di daerah pemilihannya.
Menurutnya, untuk memutus rantai kemiskinan, akses terhadap pendidikan yang layak harus menjadi prioritas.
“Ya harus pendidikan, harus sekolah. Jangan sampai ada anak-anak yang putus sekolah,” ujarnya, baru baru ini.
Sugiyono mengungkapkan keprihatinannya terhadap masih adanya anak-anak, khususnya di tingkat SMA atau SLTA, yang terpaksa berhenti sekolah karena alasan ekonomi. Ia mengaku sering mendapat keluhan tersebut saat berdialog langsung dengan masyarakat di lapangan.
“Banyak anak yang tinggal skripsi saja enggak bisa bayar, ini harus jadi perhatian. Kita harus turun tangan,” tegasnya.
Menurutnya, beban pendidikan yang dianggap ringan oleh sebagian kalangan, bisa menjadi beban besar bagi keluarga prasejahtera. Oleh sebab itu, ia menyatakan bahwa negara dan pemerintah daerah tidak boleh abai dalam memberi dukungan, baik melalui program beasiswa, bantuan operasional sekolah, hingga kebijakan penghapusan pungutan tidak resmi.
“Toh, bagi kita mungkin tidak seberapa, tapi bagi mereka itu besar sekali nilainya,” imbuhnya.
Ia juga menekankan bahwa investasi pendidikan akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Jika generasi muda dapat mengakses pendidikan tinggi secara merata, maka kualitas sumber daya manusia akan meningkat, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kenaikan pendapatan dan taraf hidup.
“Kalau pendidikan sama, otomatis pendapatan akan ikut naik. Itu hukum ekonomi yang sederhana,” ujarnya.
Sugiyono berharap pemerintah daerah terus mendorong program afirmatif pendidikan, tidak hanya di kota tetapi juga di pedalaman dan wilayah pinggiran. Ia juga menyarankan agar alokasi anggaran pendidikan benar-benar digunakan untuk menjamin keberlangsungan pendidikan warga miskin.
“Sekarang itu harus, supaya ada kesetaraan. Pendidikan itu kunci,” tutupnya.(Adv/dprdkaltim/yhon)