Berita  

Suporter Borneo Fc Tuntut Kejelasan Stadion Segiri, Pemprov: Belum Menerima Penyerahan – judul

Barometerkaltim.id, Samarinda – Puluhan warga yang tergabung dalam suporter klup bola Borneo FC melakukan aksi damai untuk mempertanyakan kepemilikan Stadion Segiri yang sebelumnya menjadi markas utama bagi tim tersebut. Menjawab pertanyaan ini, Pemenrintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memastikan belum menadapatkan penyerahan dari pemerintah pusat.

Imbasnya dalam hal ini, mengakibatkan tim kebanggaan Samarinda ini tidak dapat bermain di markasnya. Sebab, selama proses perbaikan stadion, tim Borneo FC terpaksa melaksanakan pertandingan di Stadion Batakan Balikpapan.

Berdasarkan informasi yang beredar beberapa waktu lalu, bahwa Borneo FC akan menjalani laga Derby Papadaan melawan Barito Putera pada 16 Februari mendatang. Namun, kembali dihebohkan dengan kabar bahwa Stadio Segiri saat ini masih belum dapat digunakan untuk pertandingan tersebut. Sehingga para pendukung melakukan aksi damai di Stadion kebanggaan Samarinda dalam menuntut penjelasan pemerintah.

Menanggapi hal itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) kaltim, Ahmad Muzakkir, mengungkapkan bahwa stadion tersebut belum diserahkan ke Pemprov Kaltim karena masih dalam status masa pemeliharaan oleh Kementrian PUPR.

“Ditentukan oleh kapan stadion diserahkan ke Pemprov. Berdasarkan hasil rapat bersama BPKAD agar aset tersebut dikerjasamakan antar Pemprov dan Pemkot,” jelasnya.

Ketua MSA, Yudhi HS menjelaskan jika mereka mendengar dari pihak manajemen belum menadapatkan kepastian hingga saat ini, untuk bertanding di stadion tersebut untuk laga kandang yang akan dilaksanakan 16 Februari mendatang.

kendati demikian, ia menyoroti terkait pembangunan Stadion Segiri yang dilakukan oleh PUPR RI, sehingga tidak seharusnya ada klaim yang saling bertentangan setelah selesai. Ia juga meminta agar Pj Gubernur Kaltim tidak mengahalangi mereka dalam menuntut kejelasan ini.

“Kami minta Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik agar tidak menghalangi kami, jika dalam waktu 24 jam tidak ada kepastian dalam tuntutan kami ini, maka akan dipastikan kami akan mendatangi kantor Gubernur dengan masa yang lebih banyak,” paparnya.

Selain itu, Ahmad Gibran Utomo selaku kontraktor pelaksana renovasi Stadion Segiri, mengaku dalam pengerjaan tersebut molor sekitar satu bulan, namun hanya pengerjaan yang bersifat minor.

Lanjutnya, untuk saat ini pengerjaan sudah selesai, tinggal finising beberapa hal kecil yang perlu di clearkan. Pihaknya akan terus melakukan pemeliharan selama enam bulan kedepan sesuai kontrak yang di tentkan.

“Kalau dari PUPR sudah oke, tinggal bagaiman penyerahan ke Pemprov atau Pemkot,” tutupnya.

Penulis: Yhon

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *