Barometerkaltim.id – Pentingnya penguatan wawasan kebangsaan ditengah masyarakat terus dilakukan dalam menghadapi tantangan zaman dan menjaga keutuhan bangsa. Melalui program Sosialisasi Wawasan Kebangsaan (Soswasbang) merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Hal tersebut dilakukan oleh salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kalimantan Timur, Baharuddin Demmu saat melakukan soswasbang di Desa Ponoragan, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Minggu (17/11/2024).
Dalam kegiatan itu, Baharuddin Demmu didampingi oleh dua narasumber yakni Dr. Haris Retno Susmiyati, SH, MH, dan Nisaul Majidah, SH, MH.
Diketahui bahwa Sosialisasi tersebut bertujuan untuk memperkuat pemahaman masyarakat tentang Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai dasar kehidupan berbangsa dan bernegara.
Saat sambutannya, Baharuddin mengatakan bahwa nilai-nilai kebangsaan bukan sekadar teori, tetapi harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.
“Kita perlu menjaga nilai-nilai ini tetap hidup di tengah masyarakat. Jangan hanya dihafalkan, tapi dijadikan pegangan dalam bertindak. Kalau semua orang memahami dan menjalankannya, tantangan apapun pasti bisa kita atasi bersama,” katanya.
Lebih lanjut, Baharuddin berharap sosialisasi ini menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya wawasan kebangsaan.
“Semoga kita semua bisa terus menjaga rasa persatuan ini, bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk generasi yang akan datang. Kalau kita kompak, bangsa ini pasti semakin kuat,” tutup Demmu.
Sementara narasumber pertama, Dr. Haris Retno Susmiyati, menyoroti pentingnya menanam pendidikan nilai-nilai kebangsaan di lingkup keluarga.
“Ini sebenarnya dimulai dari rumah. Kalau orang tua sudah menanamkan cinta tanah air sejak kecil, anak-anak kita akan tumbuh menjadi generasi yang paham pentingnya persatuan dan toleransi,” ucap Haris.
Selanjutnya pemateri kedua, Nisaul Majidah, menekankan bahwa semangat kebangsaan juga harus terlihat dalam tindakan nyata di masyarakat.
“Semangat kebangsaan itu bukan sekadar ucapan. Kita tunjukkan dalam sikap sehari-hari, misalnya menghormati perbedaan dan saling membantu antarwarga. Ini adalah cara sederhana tapi berdampak besar untuk memperkuat persatuan,” urainya.