Barometerkaltim.id — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Fuad Fakhruddin, berkomitmen untuk memperjuangkan alokasi anggaran Beasiswa Kalimantan Timur (BKT) yang mengalami pengurangan drastis dalam APBD 2024.
Meskipun saat ini Alat Kelengkapan Dewan (AKD) belum terbentuk, Fuad menegaskan tidak akan tinggal diam. Dia berencana segera mempertanyakan alasan pengurangan anggaran tersebut kepada pihak terkait.
“Saya akan berupaya agar anggaran beasiswa ini bisa dikembalikan seperti semula. Pendidikan adalah salah satu prioritas utama yang seharusnya tidak boleh dikurangi kecuali dalam situasi yang sangat mendesak,” ujar Fuad, Sabtu (26/10/2024).
Ia menekankan pentingnya sumber daya manusia (SDM) sebagai elemen kunci dalam pembangunan daerah. Menurutnya, dengan pengurangan anggaran beasiswa, potensi pengembangan SDM bisa terhambat.
“SDM yang berkualitas adalah cerminan kemajuan daerah. Tanpa dukungan penuh terhadap pendidikan, sulit rasanya memajukan Kaltim di masa depan,” tukasnya.
Dalam APBD 2024, anggaran beasiswa hanya dialokasikan sebesar Rp200 miliar, atau sekitar 40 persen dari anggaran tahun sebelumnya. Meski ada tambahan Rp20 miliar dalam APBD Perubahan, total anggaran beasiswa hanya mencapai Rp220 miliar, jauh lebih rendah dibanding tahun sebelumnya.
Dampak dari pengurangan anggaran ini dirasakan oleh para penerima beasiswa, yang kini hanya mencakup 47 ribu mahasiswa, dengan prioritas utama diberikan kepada 20 ribu mahasiswa dari keluarga kurang mampu.
“Pengurangan anggaran ini sangat disayangkan, terutama karena beasiswa merupakan salah satu cara efektif untuk mendukung masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan,” tutupnya.