Menteri PUPR Basuki Sebut Investor Malaysia Minat Investasi Perumahan, Perhotelan dan RS di IKN Nusantara

ILUSTRASI. Desain Ibu Kota Negara di Kalimantan

Barometerkaltim.id – Tiap investor yang berminat menanamkan modalnya di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara punya sektor idaman tersendiri.

Seperti halnya investor asal Malaysia yang menyatakan tertarik berinvestasi di IKN Nusantara, Kalimantan Timur. Mereka melirik sektor perumahan, perhotelan hingga Rumah Sakit.

Dilansir dari TribunKaltim.co, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku telah menerima lebih dari 5 hingga 6 Letter of Intent (LoI) dari investor Malaysia untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara atau IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Sebagai informasi, LoI adalah surat yang menjadi gerbang awal sebelum terjadinya sebuah kerja sama. Sebab, surat ini merupakan pernyataan resmi dari seseorang atau perusahaan yang menyampaikan ketertarikan pembelian.

Dilansir dari Tribunkaltim.co, Basuki menuturkan, investasi di IKN Nusantara dari LoI yang dia terima tersebut utamanya pada sektor rumah sakit, perhotelan, serta perumahan.

“Tapi yang jelas saya sudah menerima LoI dari lebih dari 5 atau 6 calon investor yang mereka menyatakan ingin berinvestasi, utama di bidang rumah sakit, dan bidang perumahan, serta perhotelan,” ucap Basuki usai seremoni penyerahan aset Barang Milik Negara (BMN) di Auditorium Kementerian PUPR, Rabu (7/12/2022).

Setidaknya, sekitar lebih dari 200 calon investor datang untuk menghadiri Forum Investasi IKN Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional Malaysia (MITI) bersama Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (30/11/2022).

Basuki melanjutkan, Pemerintah akan memberikan berbagai kemudahan untuk investasi di IKN, khususnya di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1A, 1B, dan 1C sebagai tahap awal pengembangan IKN.

Selain itu, Basuki mengatakan, pembangunan IKN hanya akan menggunakan 20-30 persen dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sedangkan untuk sisanya akan menggunakan dana investasi baik berupa Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) maupun investasi murni.

Selanjutnya, para investor kemungkinan bakal diajak berkunjung langsung ke IKN pada Kuartal II tahun 2023. Sementara menurut laporan, beberapa negara lain selain Malaysia telah menunjukkan ketertarikannya untuk berinvestasi di IKN, sebut saja Finlandia, Jepang, Brunei Darussalam hingga Korea Selatan.

Di sisi lain, kondisi ekonomi Indonesia yang dibayangi resesi dikhawatirkan akan mengganggu pembangunan infrastruktur yang tengah berjalan di Ibu Kota Nusantaraatau IKN Nusantara, Kalimantan Timur.

Dilansir dari TribunKaltim.co, Direktur Pengelolaan Dukungan Pemerintah dan Pembiayaan Infrastruktur Kemenkeu Brahmantio Isdijoso mengungkapkan, dengan adanya partisipasi swasta pada pembangunan IKN Nusantara, diharapkan tidak mengganggu jalannya pembangunan proyek IKN saat ini.

“Kalau kemungkinan adanya resesi itu kan harus kita upayakan supaya kegiatan ekonominya bisa lebih banyak.

Kami upayakan aktivitas bisnis ini bertambah, salah satunya dengan menjaga supaya pembangunan infrastruktur terus diupayakan,” kata Brahmantio di Jakarta, Kamis (8/12/2022).

Brahmantio mengungkapkan, pembiayaan kreatif dengan partisipasi swasta bisa mendorong keberlanjutan pembangunan infrastruktur IKN Nusantara.

“Kalau nanti terjadi resesi, semoga resesinya tidak parah-parah banget. Karena, swastanya terus kami ajak untuk membangun infrastruktur,” kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *