Barometerkaltim.id – Kecamatan Segah di Kabupaten Berau memiliki potensi wisata besar yang dinilai belum tergarap maksimal akibat keterbatasan infrastruktur dasar. Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Makmur HAPK, mendorong percepatan pembangunan infrastruktur penunjang untuk mendukung kemajuan sektor wisata dan ekonomi masyarakat setempat.
Makmur menyebutkan bahwa kawasan wisata dan pemukiman di sekitar Segah telah berkembang, namun akses dan fasilitas umum seperti jalan, dermaga, dan jaringan pendukung lainnya masih minim. Ia menilai kondisi ini menghambat aktivitas masyarakat dan distribusi hasil laut maupun produk lokal yang potensial untuk dijual keluar daerah.
“Sayang sekali, jalan dan beberapa fasilitas lain sudah ada, tapi belum dilengkapi infrastruktur penunjangnya secara menyeluruh. Daerah itu sudah jadi kawasan wisata yang luar biasa, sayangnya infrastruktur belum maksimal,” katanya.
Ia menambahkan, banyak hasil laut dari wilayah seperti Bedu-Bedu yang dikirim ke luar daerah dengan biaya tinggi karena kurangnya akses darat yang efisien. Hal ini berdampak pada harga jual dan kesejahteraan nelayan serta pelaku UMKM lokal. Menurutnya, pemerintah harus segera memperhatikan hal ini sebagai langkah strategis membangun ekonomi dari daerah.
“Bayangkan, satu kali pengangkutan hasil laut bisa sampai Rp600 ribu. Ini memberatkan masyarakat. Kalau infrastrukturnya lengkap, tentu lebih murah dan cepat. Pemerintah harus tanggap,” ujar Makmur.
Selain aspek ekonomi, Makmur juga menekankan pentingnya peran masyarakat lokal dalam memajukan wisata. Ia mendorong warga untuk lebih aktif memperbaiki lingkungan dan membangun budaya ramah terhadap wisatawan. Menurutnya, kemajuan wisata tidak cukup hanya dengan pembangunan fisik.
“Kita butuh masyarakat yang ramah, bersih, dan siap menerima tamu. Wisata itu bukan hanya urusan pemerintah, tapi juga bagaimana masyarakat bersikap. Kalau pengunjung merasa nyaman, pasti ingin kembali lagi,” jelasnya.
Makmur berharap pembangunan infrastruktur di Kecamatan Segah dapat dirampungkan dalam waktu dekat. Menurutnya, keberhasilan sektor wisata bukan hanya dilihat dari jumlah kunjungan, tetapi juga dari keseimbangan antara pembangunan, pelestarian lingkungan, dan partisipasi masyarakat.(Adv/dprdkaltim/yhon)
