Keterbatasan Atlet, DPRD Kaltim Dorong Pembinaan hingga Daerah

Foto: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Povinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Akhmed Reza Fachlevi.(Barometerkaltim.id/Man)

Barometerkaltim.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Povinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Akhmed Reza Fachlevi, menaruh perhatian serius terhadap perkembangan cabang olahraga catur di Kaltim yang dinilai masih minim atlet. Reza, yang juga menjabat Ketua Pengprov Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kaltim, mengungkapkan saat ini konsentrasi atlet hanya terpusat di tiga daerah: Samarinda, Balikpapan, dan Kutai Kartanegara.

“Atlet Kaltim masih sedikit dan mayoritas ada di Samarinda,” ucap Reza.

Meski kondisi belum ideal, Percasi Kaltim terus melakukan langkah pembinaan dengan membentuk kepengurusan di sepuluh kabupaten/kota.

Upaya ini, kata Reza, penting untuk menjaring bibit baru sekaligus memperluas jangkauan olahraga catur di daerah. Kendati keterbatasan dana masih menjadi tantangan, pembinaan atlet, wasit, dan pelatih disebut tetap berjalan.

Menjelang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2026 mendatang, Percasi Kaltim juga masih menunggu kepastian dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim serta KONI Kaltim terkait masuknya catur sebagai cabang yang dipertandingkan.

“Kami berharap cabor catur bisa dipertandingkan, karena peminatnya cukup tinggi, terutama di kalangan pelajar dan mahasiswa,” jelasnya.

Selain fokus pada Porprov, Percasi Kaltim juga menyiapkan agenda lain. Sejumlah atlet rencananya akan dikirim mengikuti kejuaraan tingkat mahasiswa di Jawa Tengah, November 2025. Ajang ini diyakini penting untuk menambah jam terbang sekaligus menaikkan poin peringkat atlet.

Tak berhenti di situ, Percasi Kaltim juga akan menggelar Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) guna membahas program pembinaan ke depan. Beberapa agenda prioritas antara lain try-out dan peningkatan skor (scoring) atlet. Saat ini, Kaltim baru memiliki satu atlet berstatus master, yakni Celsea.

“Kita berharap dalam setahun ke depan, Celsea yang sekarang Women Master bisa meraih gelar Grand Master. Begitu juga atlet-atlet lain, harus terus didorong agar bisa naik level,” pungkas Reza.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *