Barometerkaltim.id – Kampung Segah, Kabupaten Berau dinilai berhasil memadukan pelestarian lingkungan dengan kearifan lokal yang kuat. Makmur HAPK, Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, menyebut kampung ini sebagai contoh nyata bagaimana pembangunan dapat berjalan berdampingan dengan upaya menjaga kelestarian alam.
Menurut Makmur, keberhasilan tersebut tidak lepas dari kepemimpinan yang berkomitmen dan kesadaran kolektif masyarakat untuk menjaga lingkungan. Ia menyoroti bagaimana masyarakat di Segah mulai meninggalkan kebiasaan yang berpotensi merusak alam, seperti memelihara hewan liar atau membuka lahan sembarangan.
“Di Kampung Segah itu kepala kampungnya seorang perempuan, dan luar biasa, masyarakatnya sangat menjaga lingkungan. Tidak ada lagi peliharaan liar yang bisa mengganggu alam. Itu komitmen yang patut diapresiasi,” kata Makmur, baru-baru ini.
Ia menambahkan bahwa kesadaran warga setempat tidak hanya soal menjaga alam, tapi juga ikut mengembangkan potensi wisata secara mandiri. Bahkan, beberapa kegiatan kesenian dan budaya mulai ditampilkan untuk menarik pengunjung, tanpa mengorbankan nilai-nilai lingkungan.
“Saya sempat bantu dukung program budaya di sana, ada yang menari, ada upaya masyarakat membuka diri kepada wisatawan. Tapi tetap dengan prinsip bahwa alam harus dijaga,” lanjutnya.
Makmur menilai, apa yang dilakukan oleh Kampung Segah menunjukkan bahwa pelestarian lingkungan tidak harus selalu bergantung pada pemerintah. Kunci utamanya adalah kepemimpinan lokal yang kuat dan masyarakat yang sadar akan nilai sumber daya yang mereka miliki.
“Air bersih di sana luar biasa. Mereka tidak perlu susah-susah. Itu hasil dari cara hidup yang menghargai alam. Kalau semua kampung seperti ini, Kalimantan Timur bisa jadi contoh nasional,” tegasnya.
Ia berharap pendekatan yang diterapkan di Kampung Segah bisa menjadi inspirasi bagi kampung dan desa lain di Kaltim dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan, berpihak pada lingkungan, dan berbasis pada kekuatan budaya lokal.(Adv/dprdkaltim/yhon)