Kajian Unmul Sebut Faktor Alam, Masyarakat Yakini Longsor Akibat Aktivitas Tambang

Foto: Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim, Akhmed Reza Fachlevi.(Barometerkaltim.id/Yhon)

Barometerkaltim.id – Bencana longsor yang terjadi di kilometer 28 Desa Batuah, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, menyisakan perdebatan serius mengenai penyebab utamanya. Dalam kajian awal yang dilakukan oleh tim geologi dari Universitas Mulawarman (Unmul), disimpulkan bahwa longsor tersebut terjadi akibat faktor alam. Namun, pandangan tersebut berbeda dengan penilaian sebagian warga setempat.

Masyarakat yang terdampak, sebanyak 22 keluarga, menyatakan keyakinannya bahwa longsor ini berkaitan erat dengan aktivitas pertambangan di sekitar kawasan permukiman mereka. Hal ini disampaikan langsung oleh Akhmed Reza Fachlevi, Wakil Ketua Komisi III DPRD Kaltim yang turun langsung meninjau lokasi bencana.

“Dari kajian geologi Unmul menyebutkan bahwa ini adalah faktor dari bencana alam. Namun dari pihak masyarakat ini beranggapan atau berargumentasi bahwa ini adalah faktor dari aktivitas pertambangan,” ujar Reza, Senin (02/26/2025).

Ia menjelaskan bahwa masyarakat melihat indikasi adanya perubahan kontur tanah dan aktivitas berat di sekitar lokasi, yang menurut mereka menjadi salah satu pemicu terjadinya longsor. Situasi ini menimbulkan ketidakpuasan karena warga merasa seolah-olah suara mereka belum sepenuhnya diakomodasi dalam pengambilan keputusan.

“Inilah yang menjadi perdebatan di lapangan, karena masyarakat melihat ada kaitan kuat dengan aktivitas tambang,” tegas Reza.

Selain itu, Reza menambahkan bahwa suara masyarakat tidak boleh diabaikan, terutama ketika mereka merasakan langsung dampak dari aktivitas industri di sekitar tempat tinggalnya. Ia juga mengingatkan pentingnya akuntabilitas perusahaan dalam setiap operasi yang berpotensi memengaruhi lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar.

“Kita harus hadir sebagai penengah, mendengar kedua belah pihak dan memastikan bahwa hak masyarakat tidak dikorbankan atas nama kepentingan ekonomi,” lanjutnya. (Adv/dprdkaltim/yhon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *