Barometerkaltim.id – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Darlis Pattalongi, mengemukakan pentingnya pembaruan kurikulum pendidikan di Kaltim guna menciptakan generasi muda yang lebih siap menghadapi tuntutan pasar kerja.
Menurutnya, kurikulum pendidikan harus lebih disesuaikan dengan kebutuhan lokal dan industri agar dapat mendukung pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Darlis menegaskan bahwa peningkatan kualitas pendidikan di Kaltim tidak hanya melibatkan pembangunan sarana dan prasarana sekolah, tetapi juga pembaruan materi kurikulum.
Ia berpendapat bahwa kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri dan karakteristik lokal sangat penting untuk menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja yang kompeten.
“Pendidikan yang berkualitas bukan hanya tentang memiliki fasilitas yang memadai, tetapi juga menyangkut konten kurikulum yang mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan lokal dan pasar kerja,” ujar Darlis pada Minggu (17/11/2024).
Ia mengingatkan bahwa pendekatan pendidikan yang berfokus hanya pada teori akademis, tanpa memperhatikan konteks dan potensi daerah, akan menghasilkan lulusan yang kurang siap menghadapi realitas dunia kerja.
Oleh karena itu, Darlis mendorong pemerintah daerah untuk merancang kurikulum yang lebih aplikatif dan berorientasi pada kebutuhan industri.
“Pendidikan harus lebih fokus pada keterampilan praktis yang langsung terkait dengan dunia kerja. Kurikulum perlu memasukkan unsur praktik yang relevan dengan sektor-sektor utama di Kaltim, seperti pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan UMKM,” tambahnya.
Darlis juga mencatat bahwa dengan pendidikan yang berbasis pada potensi lokal, lulusan Kaltim dapat lebih siap bekerja di sektor-sektor utama ekonomi daerah, tanpa harus mencari peluang kerja di luar.
Pendidikan yang relevan dengan kebutuhan industri akan membuka peluang karier yang lebih luas bagi generasi muda di daerah.
“Dengan kurikulum yang tepat, lulusan Kaltim bisa lebih siap bekerja di sektor industri lokal, tanpa harus meninggalkan daerah mereka. Bahkan, mereka bisa menciptakan peluang usaha sendiri dan berkontribusi dalam pengembangan ekonomi lokal,” paparnya.
Menurut Darlis, untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan inovatif, pemerintah harus mendorong pendidikan yang berbasis pada potensi daerah dan dapat mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri.
Ia percaya bahwa dengan pendidikan yang sesuai, generasi muda Kaltim dapat bersaing di tingkat global sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan daerah.
“Pendidikan yang mengedepankan potensi lokal akan menciptakan lulusan yang tidak hanya kompeten di dunia kerja, tetapi juga menjadi agen perubahan yang aktif membangun daerah mereka,” kata Darlis.
Harapannya, agar pemimpin daerah yang akan datang dapat terus mengedepankan pembaruan kurikulum yang dapat menghasilkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan global sekaligus memperkuat ekonomi daerah secara inklusif dan berkelanjutan.
“Generasi muda Kaltim harus menjadi pionir dalam mengembangkan potensi daerah dan membawa kemajuan ekonomi yang berkelanjutan,” tutupnya.