Barometerkaltim.id, Kaltim – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Apansyah, kembali menggelar kegiatan Sosialisasi Penguatan Daerah ke-3, dengan tema Desentralisasi dan Otonomi Daerah di Era Reformasi, yang berlangsung di Kecamatan Sangatta Utara, pada Sabtu (22/03/2025).
Dalam sambutannya, Apansyah menekankan pentingnya pemahaman masyarakat terhadap konsep desentralisasi yang menjadi fondasi utama dalam tata kelola pemerintahan pascareformasi.
Ia menyebut, otonomi daerah adalah jalan untuk menciptakan pemerintahan yang lebih responsif, efektif, dan dekat dengan rakyat.
“Desentralisasi bukan hanya soal pelimpahan kewenangan dari pusat ke daerah, tapi juga bagaimana daerah bisa berinovasi, membangun kemandirian, dan memastikan pelayanan publik berjalan maksimal,” ujar Apansyah.
Kegiatan ini menghadirkan Valentino Pasangka sebagai narasumber utama, yang memaparkan dinamika perjalanan otonomi daerah sejak reformasi bergulir pada 1998 hingga tantangan yang dihadapi saat ini.
Dalam paparannya, Valentino menjelaskan bahwa otonomi daerah telah membawa banyak perubahan positif, tetapi juga menyisakan pekerjaan rumah dalam hal pengawasan dan efektivitas penggunaan anggaran.
“Kita tidak bisa menutup mata, masih ada ketimpangan dan tumpang tindih regulasi. Namun semangat otonomi adalah semangat memperkuat peran daerah sebagai ujung tombak pembangunan,” jelas Valentino.
Sosialisasi ini memberikan pemahaman yang komprehensif kepada masyarakat mengenai peran strategis daerah dalam sistem pemerintahan yang demokratis. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ajang menyerap aspirasi warga terhadap pelaksanaan otonomi daerah di lapangan.
Apansyah berharap, kegiatan semacam ini dapat memperkuat pemahaman politik warga sekaligus mendorong partisipasi publik dalam mengawal pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
“Masyarakat harus menjadi mitra aktif dalam pembangunan. Otonomi daerah hanya akan berhasil jika kita semua ikut terlibat dan peduli,” tutupnya.
Wartawan : Jayus
Editor : RB