Barometerkaltim.id – Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Novi Marinda Putri kembali mengomentari pelaksanaan E parking di Samarinda, Kalimantan Timur.
Novi menginginkan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda serius menjadikan sektor parkir pinggir jalan sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Ia kemudian meyakinkan agar Pemerintah Kota atau Varia Niaga yang saat ini ditunjuk melaksanakan program E Parking tidak ragu untuk membiayai pengadaan fasilitas penunjang terlaksananya E Parking.
Karena menurutnya prospek yang akan didapatkan bersifat jangka panjang.
“Sebenarnya kalau kita berpikir jangka panjang, kalau kita mengeluarkan biaya di awal awal tahun untuk pembentukan itu tadi menurut saya sih tidak menjadi masalah,” ujar Novi.
Namun sudah sudah menjadi rahasia umum, kalau pelaksanaan E Parking saat ini masih mandul.
Masyarakat masih banyak yang enggan beralih ke sistem pembayaran non tunai.
Hal ini juga didorong oleh oknum juru parkir yang tidak melaksanakan tugasnya untuk menerima pembayaran melalui non tunai.
Politisi Partai Amanat Nasional itu juga memberi saran agar Pemkot melakukan pengawasan ketat selama tiga bulan pelaksanaan E Parking untuk mengubah pola kebiasaan masyarakat.
“Ini parkir ini menjadi suatu kebiasaan saja, kebiasaan masyarakat yang polanya belum kita rubah,” ujarnya.
“Jadi kita harus merubah pola nya dulu, dengan agak sedikit kencang saya yakin kedepannya tidak perlu lagi pengawasan yang terlalu ketat,” pungkas Novi.