Barometerkaltim.id – Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim), Agiel Suwarno meminta agar perusahaan daerah (Perusda) milik Pemerintah Provinsi dievaluasi secara berkala. Hal tersebut untuk mengetahui progres dan pencapaian target untuk memaksimalkan PAD.
“Melihat dari penyertaan modal yang Pemprov berikan selama ini, kami merasa PAD yang disumbangkan masih sangat kecil. Ini yang perlu dievaluasi agar ke depan sumber PAD dari Perusda lebih meningkat lagi,” ujar Agiel di Samarinda ketika dihubungi, Senin.
Ia menilai, Perusda selama ini sudah banyak dimanjakan oleh Pemprov Kaltim karena setiap tahun terus disuntik dana penyertaan modal. Contoh seperti Bankkaltimtara yang baru saja di dukung penyertaan modal sebesar Rp 200 miliar.
Agiel mengaku dirinya berlatar belakang pengusaha, jadi sangat paham bagaimana cara berbisnis.
Menurutnya, untuk mendapatkan modal saja harus berhutang . Sedangkan Perusda modal sudah di depan mata, dan tidak memikirkan hutang pengembaliannya. Hanya saja, mereka harus tentukan target yang jelas dan terukur.
Dia mengemukakan, beberapa waktu lalu Komisi II DPRD Kaltim menggelar pertemuan dengan Bankkaltimtara. Salah satu agenda yang dibahas adalah soal penyertaan modal Pemprov ke Bankkaltimtara sebesar Rp 200 miliar.
Lanjutnya, pada saat itu pimpinan Bankaltimtara menyampaikan kinerja mereka sehat berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan hal itu patut diapresiasi .
Namun yang diharapkan bukan hanya sekadar predikat sehat, tapi apakah target – target untuk setoran PAD sesuai target tahun lalu dan apa saja yang mereka minta secara detail untuk pengembangan usaha. Berapa target target yang tercapai per triwulan, data itu yang belum terbaca secara detail.
“Saya berkeinginan agar Komisi II memanggil satu per satu Perusda milik Pemprov Kaltim untuk mempresentasikan rencana bisnis dan target pencapaian pendapatan. Dari situ bisa ditelaah apakah capaian target PAD bisa dimaksimalkan setiap Perusda,” ujar Agiel.