Barometerkaltim.id, Kaltim – Anggota DPRD Kalimantan Timur, Abdul Rahman Agus, kembali melanjutkan kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) ke-6 dengan menyasar masyarakat pedalaman di Kabupaten Mahakam Ulu. Kegiatan berlangsung di Balai Adat Kampung Batu Majang, Kecamatan Long Bagun, Sabtu (29/06/2025).
Sosialisasi tersebut mengangkat Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 5 Tahun 2022 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (RIPPARDA) 2022–2027, yang menjadi acuan dalam pengembangan sektor pariwisata berbasis kearifan lokal dan berkelanjutan di wilayah Kaltim.
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 10.00 WITA ini menghadirkan dua narasumber, salah satunya adalah M. Rendi Rifaldy, serta dimoderatori oleh Muhammad Aidil Shiddiq. Masyarakat Batu Majang yang hadir tampak antusias mengikuti pemaparan dan sesi tanya jawab terkait arah pembangunan pariwisata daerah.
Dalam sambutannya, Abdul Rahman Agus menyampaikan bahwa RIPPARDA merupakan instrumen penting untuk memastikan bahwa pembangunan pariwisata di Kaltim, khususnya di daerah perbatasan seperti Mahakam Ulu, dapat berjalan dengan terarah dan berkelanjutan.
“Kita tidak bisa bicara pariwisata hanya dari sisi promosi. Harus ada rencana jangka menengah yang konkret, seperti yang diatur dalam Perda ini. Apalagi Mahakam Ulu punya potensi besar dari sisi alam, budaya, dan kearifan lokal,” ujar Abdul Rahman.
Ia juga menegaskan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata, baik sebagai pelaku maupun penjaga kelestarian lingkungan dan budaya.
“Kalau kita tidak ikut ambil bagian, maka potensi yang besar bisa lewat begitu saja. RIPPARDA ini menempatkan masyarakat sebagai subjek pembangunan, bukan hanya objek,” tambahnya.
Lebih lanjut, Abdul Rahman menilai bahwa pembangunan kepariwisataan harus menyatu dengan kebutuhan riil masyarakat, mulai dari perbaikan infrastruktur penunjang hingga penguatan kapasitas SDM lokal.
“Pemerintah tidak bisa kerja sendiri. Harus ada sinergi dengan masyarakat, tokoh adat, dan pelaku UMKM agar wisata yang dibangun benar-benar memberi dampak ekonomi dan sosial,” pungkasnya.
Dengan adanya sosialisasi ini, Abdul Rahman Agus berharap masyarakat dapat memahami arah kebijakan pembangunan pariwisata yang telah dirancang pemerintah daerah, serta dapat turut mengawal implementasinya agar manfaatnya bisa dirasakan secara luas.
Penulis: Jayus
Editor: Rb