Berita  

Gubernur Kaltim Isran Noor: Satu Tahun Realisasi Ekspor Kaltim Bisa untuk Bangun IKN

Gubernur Kaltim Isran Noor mengatakan realisasi ekspor Kaltim selama satu tahun bisa untuk biaya pembangunan IKN. Foto: Istimewa

Barometerkaltim.id – Biaya pembangunan Ibu Kota Nusantara disebut Gubernur Kaltim Isran Noor bisa ditutupi dari sektor ekspor yang dilakukan Pemprov Kaltim. Pernyataan Isran Noor ini disampaikan saat pidato dalam menyambut Kepala BNN RI Komjen Pol Petrus R. Golose.

“Nilai ekspor ketika kena Covid-19, di sini malah naik, bahkan tahun 2022 ini nilai ekspor kita melebihi 40 miliar US Dollar. Jadi kalau untuk bangun IKN hanya Rp 466 triliun, cukup dengan nilai ekspor Kaltim satu tahun, selesai barang, tidak usah repot-repot,” ucap Isran Noor.

Tak hanya itu, Isran Noor menyindir para pihak yang tidak setuju dengan pemindahan Ibu Kota Negara ke Kaltim. Alasan penolakan dengan tidak berdayanya Indonesia karena harus menghadapi krisis global juga ditegaskan Isran Noor tidak mencerminkan persatuan.

“Ada yang tidak setuju Ibu Kota pindah, dengan alasan kita tidak memiliki keuangan prioritas, menurut saya itu alasan tidak bernuansa kebangsaan,” sindir Isran Noor.

Bahkan Isran Noor memberi pernyataan, Kaltim sebagai provinsi dengan sumbangsih kinerja ekspor yang bagus meski dunia sedang mengalami pandemi Covid-19.

“Dengan adanya Covid-19 ada hikmah untuk Kaltim, bahkan negara. Ekspor kita melonjak di angka nasional, apalagi Kaltim,” tutur Isran Noor.

Catatan Positif BPS terkait Ekspor Kaltim

Catatan positif kegiatan ekspor Kaltim juga terekam Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, yang menjabarkan data-data dalam keterangan resminya. Nilai ekspor Kaltim pada September 2022 mencapai 3,33 miliar US Dollar, turun 10,16 persen dibanding dengan ekspor Agustus 2022. Jika dibanding September 2021, nilai ekspor naik sebesar 38,88 persen.

“Ekspor nonmigas September 2022 mencapai 3,08 miliar US Dollar, turun 6,50 persen dibanding Agustus 2022,” ujar Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana.

Secara kumulatif, nilai ekspor migas Kalimantan Timur Januari-September 2022 mencapai 2,10 miliar US Dollar atau naik 160,11 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Sementara ekspor nonmigas mencapai 24,52 juta US Dollar atau naik 61,51 persen.

Penurunan terbesar ekspor nonmigas September 2022 terhadap Agustus 2022 terjadi pada golongan barang lemak/minyak hewani atau nabati yang turun 185,47 juta US Dollar atau 42,58 persen. Sedangkan kenaikan terbesar terjadi pada golongan barang pupuk yang naik 11,90 juta US Dollar 14,92 persen.

“Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil tambang Januari-September 2022 naik sebesar 72,55 persen dan ekspor hasil industri naik sebesar 23,84 persen, sedangkan ekspor hasil pertanian turun 27,31 persen jika dibanding dengan periode yang sama tahun lalu,” jelasnya.

Bila melihat negara tujuan ekspor sendiri, diurutkan nilai ekspor nonmigas September 2022 ke Tiongkok yang terbesar dengan 999,41 juta US Dollar. Disusul Jepang sebesar 401,25 juta US Dollar dan Filipina sebesar 340,72 juta US Dollar dengan kontribusi ketiganya mencapai 56,53 persen.

“Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing sebesar 570,60 juta US Dollar dan 134,75 juta US Dollar,” tutur Yusniar.

Sementara itu, menurut pelabuhan asal barang, ekspor Kaltim terbesar pada Januari-September 2022 berasal dari Pelabuhan Samarinda dengan nilai 7,18 miliar US Dollar (26,98 persen), diikuti Pelabuhan Balikpapan sebesar 5,80 miliar US Dollar (21,78 persen) dan Pelabuhan Tanjung Bara sebesar 4,71 miliar US Dollar (17,70 persen).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *